TEORI PEMBANGUNAN
EKONOMI
Secara umum teori
pembangunan ekonomi terdiri dari :
1. Aliran klasik
2. Karl max
3. Schumpeter
4. Neo klasik
5. Post keynesian
Teori Klasik :
Aliran klasik muncul
pada Abad ke 18 & awal abad 19, dengan tokoh :
v Adam Smith
· A. Smith (Bapak Ekonomi), karyanya “An Inquiry
Into The Nature and Cause of The Wealth of Nations 1776”.
· Penganut paham pasar bebas dalam perekonomian,
pasar persaingan sempurna adalah mekanisme yang menuju suatu keseimbangan
secara otomatis.
· Menurutnya, perkembangan ekonomi dapat tercapai
jika ada spesialisasi (pembagian kerja) yang meningkatkan produktivitas kerja,
sehingga akan tercipta (keterampilan pekerja, penghematan waktu dalam proses
produksi, penemuan mesin yang menghemat tenaga)
· Proses pemupukan modal dilakukan terlebih dahulu
sebelum pembagian kerja.
· Pasar harus seluas mungkin agar dapat menampung
hasil produksi.
· A. Smith mengemukakan bahwa “mengapa para
pemilik modal menanamkan modal…?”. Tidak lain adalah mengharapkan keuntungan
dan dimasa depan diharapkan keuntungan bergantung pada iklim investasi pada
hari ini dan pada keuntungan nyata. Tingkat suku bunga, Smith beranggapan dengan adanya peningkatan
kemakmuran, kemajuan & jumlah penduduk, tingkat suku bungan akan menurun
sehingga persediaan modal akan membengkak.
· Agen pertumbuhan, menurut Smith, para petani,
produsen adalah agen kemajuan dan pertumbuhan ekonomi.
· Proses pertumbuhan ekonomi bersifat mengumpul,
Smith berpendapat bahwa kemakmuran sebagai akibat kemajuan di bidang pertanian,
industri manufaktur dan perniagaan, sehingga kemakmuran tersebut akan menarik
ke pemupukan modal, kemajuan teknik, meningkatnya penduduk, perluasan pasar,
pembagian kerja dan kenaikan keuntungan secara terus menerus.
· Teori Smith memberikan sumbangan besar bagi
terciptanya pertumbuhan ekonomi, faktor-faktor & kebijaksanaan apa yang
menghambatnya.
Ø Kelemahan teori A. Smith :
· Pembagian masyarakat secara lugas (antara
kapitalis & buruh).
· Alasan tidak adil bagi kegiatan menabung (yang
menabung hanya kapitalis, tuan tanah, lintah darat).
· Asumsi yang tidak realistis tentang persaingan
sempurna. (kebijaksanaan pasar bebas dari persaingan sempurna tidak ditemukakan
di dalam perekonomian manapun.
Ø Penerapan Teori Smith pada NSB :
· Rendahnya tingkat pendapatan akan menyebabkan rendahnya
kemampuan menabung & dorongan investasi.
· Smith memuji tabungan sebagai faktor penting
dalam pembentukan modal pada NSB. Pesan Smith “Setiap Pemboros Akan Menjadi
Musuh Masyarakat”.
· Adanya penekanan pada teknologi unggul, pembagian
kerja & perluasan pasar.
David Ricardo :
Karyanya “The Principle
of Political Economy and Taxation”
Asumsi :
1. Seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum
& angkatan kerja dalam pertanian membantu menentukan distribusi industri.
2. Law of Deminishing Return.
3. Persediaan tanah akan tetap.
4. Permintaan akan gandum benar-benar inelastis.
5. Buruh dan modal adalah masukan yang bersifat
variabel.
6. Keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu
(given).
7. Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup
untuk hidup secara minimal.
8. Harga penawaran buruh adalah tertentu &
tetap.
9. Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan
modal, baik harga permintaan/penawaran buruh tidak tergantung pada
produktivitas marginal tenaga kerja.
10. Terdapat persainagn yang sempurna.
11. Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan.
§ Ricardo membangun teori ini dengan melihat adanya hubungan
kelompok (tuan tanah, kapitalis & buruh) dalam perekonomian, dan hasil bumi
dibagikan kepada mereka.
§ Proses pemupukan modal merupakan keuntungan/kekayaan yang
disishkan untuk pembentukan modal.
§ Tingkat keuntungan = keuntungan dibagi upah.
§ Kenaikan upah, upah menentukan pendapatan, tingkat upah meningkat
jika harga barang meningkat.
§ Berkurangnya keuntungan industri lain, keuntungan petani
menentukan keuntungan seluruh usaha lain.
§ Sumber lain pemupukan modal, tergantung pada selisih antara
produksi dan konsumsi.
§ Pajak adalah sumber pemupukan modal yang ada pada pemerintah.
§ Tabungan, dapat dibentuk melalui penghematan pengeluaran, produksi
ditingkatkan.
§ Perdagangan bebas, Ricardo membela perdagangan bebas, karena
merupakan faktor penunjang bagi pembangunan ekonomi suatu negara.
§ Jika penduduk bertambah & akumulasi modal terjadi, maka maka
tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya.
Ø Intisari Pendapat Ricardo :
1. Pembangunan pertanian (pembangunan pertanian
sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi)
2. Tingkat keuntungan (pemupukan modal tergantung
pada kenaikan keuntungan)
3. Pentingnya tabungan (tabungan sangat penting
bagi pemupukan modal)
4. Perdagangan L/N (perdagangan L/N akan membawa
pemanfaatan sumberdaya secara maksimum & meningkatkan pendapatan.
5. Teori dinamis (perubahan penduduk, upah, sewah,
keuntungan & lainnya terhadap pembangunan ekonomi)
Ø Kelemahan Teori Ricardo :
1. Mengabaikan pengaurh teknologi.
2. Pengertian yang salah tentang keadaan stationer.
3. Pengertian yang salah tentang penduduk.
4. Kebijaksanaan pasar bebas yang tidak dapat
diterapkan.
5. Mengabaikan faktor-faktor kelembagaan.
6. Teori Ricardo adalah teori distribusi, bukan
teori pertumbuhan.
7. Tanah juga menghasilkan selain gandum.
8. Modal dan buruh bukan koefisien tetap.
9. Mengabaikan tingkat suku bunga.
v Thomas Robert Maltus :
l Teori kependudukan, dengan gagasan pembangunan ekonomi ada pada
buku II “The Progress of Wealth”.
l Proses pembangunan adalah suatu proses naik turunnya aktivitas
ekonomi lebih daripada sekedar lancar tidaknya aktivitas ekonomi.
l Maltus menitikberatkan perhatian pada “perkembangan kesehjahteraan
negara” yang tergantung pada produk yang dihasilkan oleh tenaga kerja &
sebagian oleh nilai atas produk.
l Bukunya “The Principles of Political Economy” lebih fokus mengkaji
tentang hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan pembangunan ekonomi,
dibanding Essay of Population.
l Menurut Maltus pertumbuhan penduduk saja tidak cukup untuk
berlangsungnya pembangunan ekonomi, malahan pertumbuhan penduduk adalah akibat
dari proses pembangunan (pertambahan penduduk tidak bisa terjadi tanpa kesehjateraan
yang seimbang).
l Jika akumulasi modal bertambah, maka permintaan tenaga kerja akan
meningkat. Tetapi pertumbuhan penduduk akan meningkatkan kesehjahteraan jika
pertumbuhan penduduk dapat meningkatkan permintaan efektif.
Ø Pendapat Maltus Tentang :
1. Peranan produksi & distribusi adalah 2 unsur
utama kesehjahteraan dan harus dikombinasikan dengan benar, sehingga dapat
meningkatkan kesehjahteraan.
2. Faktor-faktor dalam pembangunan ekonomi
(problem), yaitu bagaimana mencapai tingkat GNP potensi tinggi (fungsi dari
tanah, TK, capital & organisasi).
3. Proses akumulasi modal, peningkatan
kesehjahteraan yang mantap/berkelanjutan tidak akan terjadi tanpa penambahan
modal secara terus-menerus.
4. Kekurangan permintaan efektif. Kelebihan
penawaran-permintaan kurang-turannya harga, laba, tabungan, investasi, &
akumulasi.
5. Stagnasi ekonomi. Persediaan modal yang melimpah
& konsumsi yang rendah akan menimbulkan stagnasi ekonomi.
Ø Menurut Malthus, langkah” untuk meningkatkan pembangunan ekonomi :
1. Pertumbuhan berimbang (perekonomian dibagi menjadi 2, sektor
pertanian & industri).
2. Menaikkan permintaan efektif (hal dapat dicapai jika; *pendistribusian
kepemilikan tanah secara adil,
*memperluas perdagangan internal & eksternal
Ø Kelemahan teori Malthus :
1. Stagnasi sekuler tidka melakat pada akumulasi
modal.
2. Pandangan negatif terhadap akumulasi modal.
3. Komoditi tidak dipertukarkan dengan komiditi,
tetapi dengan TK.
4. Konsumen tidak produktif memperlambat kemajuan
5. Dasar tabungan bersisi satu
Ø Penerapannya Pada NSB :
1. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan
pembangunan dapat diterapkan pada NSB (peranan produksi, distribusi optimum,
akumulasi modal, kesuburan tanah, kemajuan teknologi, serta faktor non ekonomi;
administrasi, hukum, kerja keras, kejujuran/watak.
2. Adanya perubahan struktur pentingnya peranan
sektor pertanian.
v John Stuart Mill :
· John Stuart Mill = anak jaib, anak laki” tetrua
James Mill. (belajar basasa yunani umur 3 thn, latin 8 thn, logika
12 thn, ekonomi 13 tahun, filsafat 15 thn
· Karya tulisnya “Principles of Political Economy
With Some of Their Application to Social Philosophy”.
· Mill menganggap pembangunan ekonomi sebagai
fungsi (tanah, TK, & modal).
· Anggapannya (kesehjahteraan dapat meningkat jika
tanah & modal mampu meningkatkan prosuksi lebih cepat dibanding angkatan
kerja).
n Pendapat Mill Tentang :
Ø Pengendalian pertumbuhan penduduk.
Ø Cadangan upah (upah harus dibatasi oleh cadangan modal untuk
membayar upah).
Ø Laju akumulasi modal (fungsi dari; *Dana yang dapat menghasilkan
tabungan, *Besarnya keuntungan, *Kecenderungan menabung).
Ø Tingkat laba.
Ø Keadaan stasioner.
Ø Peranan pemerintah
n Penekanan Mill :
Pentingnya Faktor :
Ø Tabungan
Ø Laba
Ø Akumulasi modal
Ø Teknologi
Ø Distribusi yang adil
Ø Perluasan perdagangan L/N
Ø Perubahan kelembagaan
n Kritik Terhadap Teori Mill :
Ø Keadaan stasioner bukan suatu realitas.
Ø Pikiran yang salah mengenai cadangan upah.
Ø Teori Malthus yang keliru (karena mill banyak mengadopsi teori
Malthus).
Ø Laizer Faire bukan salah satu kebijaksanaan praktis (peranan
pemerintah hendaknya dikurnagi sampai batas minimum).
n Penerapan Teori Mill Pada NSB :
Ø Pandangan Mill (akumulasi modal, hasil semakin berkurang,
pertumbuhan penduduk, peranan terbatas pemerintah) dapat diterapkan pada NSB.
v Teori Markis :
Karl Marx, pengarang Das Capital, dinobatkan
sebagai nabi pada Zamannya.
Ada 3 hal penekanan Marx dalam teori pembangunan ekonomi, yaitu :
§ Secara luas, memberikan penafsiran sejarah dari sudut ekonomi (Peristiwa
sejarahadalah hasil perjuangan ekonomi secara kontinue pada berbagai kelas
dalam masyarakat) *Cara produksi = ada perjanjian produksi tertentu dalam
masyarakat yang menentukan cara hidup sosial, politik & keagamaan.
*Hubungan produksi = berhubungan dengan struktur kelas masyarakat “Organisasi
Buruh, Lingkungan Geografis, Proses & Sarana Teknik & Ilmu
Pengetahuan”.
§ Secara sempit, merinci kekuatan yang mendorong perkembangan
kapitalis (Teori nilai lebih = perjuangan kelas semata-mata hasil
pemupukan nilai lebih ditangan segelintir kapitalis yaitu para pekerja yang
menjual tenaga buruh & para kapitalis yang memiliki alat produksi).
§ Menawarkan alternatif tentang pembangunan ekonomi terencana
(Akumulasi Modal = memperbesar keuntungan kapitalis). Cara untuk
meningkatkan keuntungan(perpanjang jam kerja, kurang jam untuk menghasilkan
makanan buruh, meningkatkan tenaga/produktivitas). Cara ini juga untuk mencegah
krisis kapitalis/keuntungan.
n Penilaian Kritis Teori Karl Max
1. Nilai lebih tidak realistis, sehingga membuat
teorinya sukar/kaku untuk memahami bekerjanya kapitalisme. Kenyataannya kita
tidak berhubungan dengan nilai tetapi harga yang nyata.
2. Nabi palsu.
3. Kemajuan teknologi bermanfaat didalam
meningkatkan pekerjaan.
4. Kecenderungan jatuhnya keuntungan tidak benar.
5. Marx tidak memahami fleksibilitas kapitalisme.
6. Teori siklus yang salah
v Teori Marx & NSB :
· Teori marx tidak dapat diterapkan secara
langsung pada NSB. (karena mengabaikan permasalahan di NSB, dominasi asing
menjadi sebab keterbelakangan ekonomi negara jajahan, mengabaikan tekanan
penduduk.
· Teori marx sebagian bisa diterapkan di NSB, pada
negara yang memiliki perekonomian “Dualistis” (sektor
kapitalis & pertanian). Pembangunan dapat di pacu dengan cara :
§ Mereorganisasi & memperluas sektor kapitalis.
§ Mengubah sektor pangan menjadi sektor kapitalis.
v TEORI SCHUMPETER :
· Joseph Alois Schumpeter, dengan bukunya “Theory
of Economic Development” terbit di Jerman 1911, & terbit di Inggris 1934.
Teori Scumpeter menyangkut :
· Makna pembangunan ekonomi, (asumsinya yaitu
adanya perekonomian persaingan sempurna yang berada dalam keseimbangan mantap =
tidak ada (laba, suku bunga, tabungan, investasi, pengangguran terpaksa).
Keseimbangan ini ditandai oleh arus sirkuler.
· Inovasi, terdiri dari; pengenalan barang baru,
pengenalan metode produksi baru, pembukaan pasar baru, penguasaan sumber
penawaran baru bahan mentah & semi manufaktur, pembentukan organisasi baru
pada setiap industri (seperti monopoli).
· Peranan inovator, peranan inovator tidak pada
kapitalis tetapi pada pengusaha (yang didorong oleh; keinginan mendirikan
kerajaan bisnis swasta, menguasai & mmbuktikan superioritasnya, kesenangan
membuat & mendapatkan sesuatu.
· Pemutusan arus sirkuler melalui inovasi (dalam
wujud produk baru).
· Proses siklis, yaitu dilihat dari segi investasi
bersumber dari kredit bank, sehingga investasi menaikkan pendapatan uang dan
harga dan membantu proses ekspansi di seluruh perekonomian.
· Proses berakhirnya kapitalisme, kapitalisme
bertahan hanya sampai pada pengusaha bertindak sebagai pioner. (3 tekanan yang
menjadi awal kematian kapitalisme; *kemerostan fungsi kewirausahaan,
*kehancuran keluarga borjuis, *kerusakan kerangka kelembagaan masyarakat
kapitalis.
n Kritikan Teori Schumpeter :
Ø Teorinya seluruhnya didasarkan pada INOVATOR
yang dianggap sebagai pribadi yang ideal.
Ø Pembangunan ekonomi akibat dari SIKLIS (perubahan pasang surut).
Yang sebenarnya perubahan yang berkesinambungan.
Ø Perubahan SIKLIS adalah akibat dari inovasi, hal ini tidaklah
benar (siklis disebabkan; psikologis, natural, finasial).
Ø Inovasi sebagai sebab utama pembangunan ekonomi.
Ø Lebih menekankan pentingnya kredit bank.
Ø Analisis mengenai proses peralihan kapitalis ke sosialis tidak
benar.
n Analisa Schumpeter & NSB :
1. Perbedaan tatanan sosio – ekonomi.
2. Kurangnya kewiraswastaan.
3. Tidak dapat diterapkan pada negara sosialis.
4. Tidak dapat diterapkan pada ekonomi campuran.
5. Yang dibutuhkan adalah perubahan kelembagaan,
bukan inovasi.
6. Asimilasi inovasi.
7. Mengabaikan konsumsi.
8. Mengabaikan tabungan.
9. Mengabaikan pengaruh eksternal.
10.Mengabaikan
pertumbuhan penduduk.
11.Penjelasan yang tak
memuaskan tentang inflasi.
v Neo Klasik :
1. Tokoh terkenal Alfred Marshall.
2. Pada tahun 1870-an, terjadi pergeseran aliran
ekonomi dari Klasik menjadiNeo Klasik. Sebagai
akibat dari pentingnya teknologi & penemuan sumber” produksi baru.
3. Pendapat Neo Klasik terdiri dari :
§ Adanya akumulasi kapital merupakan penting dalam perkembangan
ekonomi.
§ Perkembangan ekonomi merupakan proses gradual.
§ Perkembangan ekonomimerupakan proses yang harmonis &
komulatif.
§ Aliran Neo Klasik merasa optimis terhadap perkembangan.
§ Adanya proses internasional dalam perkembangan ekonomi.
v KEYNES
n Asumsi KEYNES & NSB
1. Penangguran siklis (akibat dari penurunan
permintaan efektif).
2. Analisa periode jangka pendek (faktor dianggap
tetap :keterampilan TK, kuantitas & kualitas peralatan/teknologi, derajat
persaingan, selera, belum dimanfaatkannya berbagai intensitas tenaga kerja,
aktivitas pengawasan organisasi/struktur sosial)
3. Ekonomi tertutup
4. Penawaran lebih faktor komplementer & faktor
tenaga kerja & sumber pelengkap lainnya dalam perekonomian.
5. Tenag kerja & modal secara serempak
menganggur.
n Peralatan Dasar KEYNES
1. Permintaan efektif.
2. Kecenderungan mengkonsumsi.
3. Kecenderungan menabung.
4. Kecenderungan marginal modal.
5. Suku bunga.
6. Multiplier.
7. Langkah-langkah kebijaksanaan.
v Teori W.W Rostow
Proses perkembangan ekonomi melalui 5 tahap, yaitu :
1.
Masyarakat tradisional,
fungsi produksi masih terbatas/primitif & dipengaruhi hal-hal yang kurang
rasional.
2.
Pra syarat tinggal
landas, hal primitif mulai ditinggalkan, sudah ada perubahan dalam kehidupan
masyarakat, alat produksi relatif membaik.
3.
Tinggal landas, sudah
tercipta pertumbuhan ekonomi secara kontinue, ada perubahan politik, inovasi,
dan lainnya.
4.
Menuju kedewasaan
(*struktur & keahlian TK sudah berubah, *sifat kepemimpinan dalam
perusahaan mengalami perubahan/peranan manajer penting sebagai pengganti
pemilik usaha, *kritik” terhadap industrialisasi mlai muncul sebagai akibat
ketidakpuasan dampak industrialisasi).
5.
Masa konsumsi
massal/tinggi, dengan ciri (*memperbesar kekuasaan di L/N, *mencipyakan negara
kesehjahteraan, *konsumsi melebihi kebutuhan pokok).